Showing posts with label Percetakan dan Sablon. Show all posts
Showing posts with label Percetakan dan Sablon. Show all posts

12 July 2016

Sablon Cabut Warna Discharge Ala Mbah-e Sablon

Sampeyan tukang sablon lawas..?, pasti sudah tahu Sablon discharge atau sablon cabut warna yang maksudnya media kain kaos apabila di sablon tinta atau pasta akan menghilangkan warna dari kaos, dan akan mengganti warnanya sesuai dengan warna tintanya. Sampeyan pasti tahu harga tinta discharge cukup mahal, trik sablon kali ini adalah eksperimen tentang bagaimana mensiasati harga tinta discharge yang harganya cukup mahal, tapi ingat sebelum di jual pada konsumen sebaiknya Anda melakukan eksperimen dulu, yang sudah aku coba hasil dari eksperimen ini hasilnya cukup lumayan dan unik, warnanya seperti batik,

Dibawah ini adalah contoh hasil eksperiman sablon cabut warna tanpa pigmen yang aku beri nama Sablon Cabut Warna Discharge Ala Mbah-e Sablon:


Adapun formula oplosannya cukup sederhana:
  1. Binder (bahan pengikat pasta dengan pewarna)
  2. Emulsifier (bahan pengental tinta sablon, bisa dibeli di toko perlengkapan sablon)
  3. Bayclin (pemutih pakaian, banyak dijual ditoko-toko terdekat, yang juga biasa digunakan sebagai penghapus screen, setelah selesai naik cetak)
Sudah itu saja, dan cara buatnya juga mudah, siapkan binder di gelas plastik (gelas aqua), tuangkan bayclin secukupnya, sampeyan bisa kira-kira sendiri, yang terakhir tuang emulsifir secukupnya (sedikit saja, apabila kurang ketal tambah lagi) dan aduk sampai lumer, dan oplosan tinta / pasta Discharge abal-abal siap untuk digesut pada media kain kaos atau baju, caranya seperti umumnya kita menyablon pada kaos.


Demikian tip dan trik singkat  Sablon cabut warna ala Mbah-e Sablon yang aku dapatkan ilmunya dari hongkong... semoga bermanfaat...

simak juga video singkat dibawah ini.




26 September 2015

Membuat Efek Engraved (Grafir) pada Film Negatif dengan CorelDRAW

Dalam dunia persablonan kaos khususnya yang usaha distro, kita dituntut kreatif dan inovatif, tutorial kali ini tentang cara membuat film negatif dengan efek engraved yaitu efek  grafir yang ketebalan pada gambar ditentukan oleh banyaknya titik-titik yang menyertai. Cara ini adalah cara cepat untuk membuat efek engraved pada gambar yang sudah ada, jadi kita tidak perlu bersusah-susah untuk membuat secara manual menggunakan pen kodok.

Contoh gambar finish yang sudah diaplikasikan pada kaos seperti gambar dibawah ini penampakannya.


Gambar yang akan kita eksekusi seperti dibawah ini contohnya, tapi perlu diingat, usahakan jangan asal comot gambar yang ada di internet, kalau gambar tersebut berbayar sepatutnya kita beli. Meskipun begitu website yang menyediakan gambar gratis juga banyak, sampeyan tidak perlu kuatir.


Kita mulai membuatnya step by step:

Step 1: Seleksi gambar dengan klik pada gambar, pada menu Effects > Adjust > pilih Hui/Saturation/Lightness,.. atau cukup pencet Ctrl+Shift+U di keyboard, selanjutnya atur slider seperti gambar dibawah.


hasilnya seperti gambar berikut.


Step 2: Masih pada menu Effects > Adjust > pilih Contrast Enhancement,.. atur pada yang aku lingkari.


hasilnya seperti gambar berikut.


Step 3: Pada menu Bitmaps > 3D Effects > pilih Emboss... atur sider seperti dibawah ini.


hasilnya seperti gambar berikut.


Step 4: Pada menu bitmaps > Mode > pilih Black and White (1-bit)... pada Conversion Method: pilih Jarvis


hasilnya seperti gambar berikut.


Step 5: selanjutnya pada menu Effects > Transform > pilih Invert Colors.


hasilnya seperti gambar berikut.


6. Setelah dicetak menjadi film negatif pada plastik film atau kertas kalkir, selanjutnya afdruk pada screen printing, pada proses sablon gunakan pasta Super White dengan kualitas yang bagus agar sekali gesut menghasilkan warna putih yang pekat, sebagai contoh yang sudah diaplikasikan pada kaos seperti tampak gambar dibawah ini.


Demikian semoga jaya selalu, usaha tambah lanjar, dan bergelimang rejeki, dan jangan lupa sedekah pada fakir miskin, janda-janda tua, dan yang paling penting jangan lupakan anak yatim.


16 August 2014

Bisnis Percetakan

Apa sampeyan termasuk orang yang pandai bergaul dan memiliki jaringan luas? Kenapa tidak mencoba menjalankan bisnis. Bisnis cetak mencetak termasuk jenis bisnis yang bisa dijalankan semua orang. Kita tidak perlu memiliki mesin cetak untuk dapat menjalankan bisnis ini. Apalagi  dam segi keuntungannya juga tidak bisa dibilang kecil.

Selain itu, perkembangan bisnis cetakan juga semakin menarik. Kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa cetak juga terus meningkat. Dari kalangan perkantoran, perusahaan swasta, sekolah, organisasi sosial, partai politik, maupun perorangan banyak membutuhkan layanan jasa ini. Dari mencetak buku, poster, kertas-kertas adminsitrasi, hingga kop surat membutuhkan jasa cetak.

Menjembatani
Kalau kita pernah menggunakan atau memanfaatkan layanan jasa percetakan ini, ada yang menarik dari bisnis ini. Hal ini terutama menyangkut mata rantai bisnis yang terlibat didalamnya cukup panjang.

Untuk memproduksi atau melayani pesanan percetakan, ada banyak pihak yang terlibat didalamnya. Mereka adalah pemilik mesin cetak, penjual kertas, dan tenaga desainer grafis yang melayani pembuatan grafis atau tulisan yang akan dicetak.

Nah, kalau kita tidak berada pada salah satu posisi pada mata rantai itu padahal kita ingin terjun ke bisnis itu, tidak perlu cemas. Perankan saja posisi kita sebagai tenaga marketing freelance atau makelar dari jasa ini.

Tugasnya, ya tidak lain kecuali sebagai perantara yang menjembatani dan mempertemukan konsumen dengan tiga pihak pada mata rantai bisnis cetak tersebut. Gampang kan !

Bahkan meskipun tidak mempunyai modal padahal ingin terjun ke dunia bisnis, ini tentu saja merupakan peluang yang cukup prospektif. Banyak pengusaha atau pelaku bisnis yang bergerak di bidang cetak mencetak tidak mempunyai mesin cetak, dan juga mengawalinya tidak dengan modal yang cukup. Yang penting bisa mencari dan mendapatkan order, kemudian tinggal menyerahkan soal cetak mencetak ke perusahaan percetakan.

Pembagian Order
Order atau pesanan cetakan biasanya datang dari sekedar keinginan dari konsumen. Contohnya saja konsumen perorangan yang ingin membuat poster untuk kampanye pemilu. Mereka umumnya juga belum mempunyai gambaran tentang desain atau layoutnya, atau bahkan kata-kata yang perlu dibuat pun belum ada.

Apabila kita mendapatkan pesanan semacam ini, sebaiknya jangan ditolak. Inilah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kita tinggal membagi order itu ke jaringan yang kita miliki dalam mata rantai bisnis cetakan itu.

Banyak desainer grafis yang memberikan layanan secara personal. Kita bisa memesan dan membayar jasanya. Begitu juga tidak sedikit pemilik mesin cetak yang tidak menyediakan jenis kertas yang variatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Nah, kita bisa mengatasinya dengan mencarinya sendiri dengan membeli kertas yang diinginkan konsumen. Banyak toko kertas yang khusus menjual kertas ukuran plano ataupun double folio untuk kebutuhan cetakan.

Dengan memperhitungkan harga pembelian kertas, jasa desain grafis, dan biaya cetak, kita bisa menentukan tarif untuk sebuah order atau pesanan cetakan. Coba bandingkan dengan pesaing lainnya, kita tentu akan melihat peluang yang cukup prospektif dari bisnis ini.

Apalagi kalau kita pandai masuk ke perkantoran, perusahaan, ataupun dunia kampus, layanan jasa ini seakan tak pernah berhenti. Jadi, mari manfaatkan jaringan yang kita miliki untuk menjalankan bisnis percetakan.


30 March 2014

Mendesain Untuk Film Sablon Kaos Manual Di CorelDRAW

Meskipun jaman sekarang eranya mendesain dengan proses digital tapi desain manual sampai sekarang masih menjadi favorit para pengusaha kaos distro, tapi meskipun begitu kita tidak perlu repot-repot untuk membuat film dengan cara manual seperti dulu, kita cukup membuat sketsa-nya saja, adapun langkahnya sebagai berikut;

1. Buat sketsa desain yang akan kita jadikan film sablon, kemudian scan sketsa yang sudah kita buat di CorelDRAW, dalam hal ini kita hurus mempunyai perangkat keras tambahan berupa mesin scanner, cara nyeken bisa lihat disini..! misal hasil scan seperti gambar dibawah ini;


2. Untuk mempertajam gambar hasil scan kita atur dengan tekan Ctrl+B, sehingga muncul kotak dialog Brightness/Contrast/Intersity atur dengan menggeser slider atau dengan cara mengetikkan angka -100, 100, 100 seperti gambar dibawah ini;


3. Sehingga gambar akan hitam pekat, nah gambar seperti ini akan memudahkan kita untuk proses Trace Bitmap;


4. Langkah selanjutnya pada Property Bar klik tombol Trace Bitmap  pilih Outline Trace > High Quality Image... atau  bisa diperintah melalui Menu Bar > Bitmaps > Outline Trace > pilih High Quality Image... setelah proses scan objek bitmap berubah menjadi objek vector dengan warna hitam dan putih, rubah warna putih menjadi warna yang kita inginkan, dengan menggantinya pada Color Palette yang letaknya di baris kanan area kerja CorelDRAW;


5. Kira-kira hasilnya seperti ini warna putih hasil scan kalau sudah dirubah warnanya sesuai dengan warna yang kita kehendaki;


6. Langkah selanjutnya proses membuat film untuk keperluan sablon manual, untuk memudahkan pada saat proses sablon kita beri tanda cross pada setiap sudut gambar, kita buat manual saja dengan membuat objek plus dengan Freehand tool di Toolbox;


7. Gambar kita Duplicate (Ctrl+D) dan geser ke samping, dan duplicate lagi sampai empat gambar, sesuai dengan banyaknya warna yang akan dipisah;


8. Pisah warna dengan membuang atau delete warna yang tidak diperlukan pada tiap-tiap gambar, misal kita membuat warna hitam, maka yang kita delete adalah warna selain hitam yaitu merah, kuning dan cokelat, begitu proses dengan pisah warna yang lainnya, selanjutnya ubah semua warna yang sudah dipisah menjadi  warna hitam di Color Palette, sehingga master film sablon akan tampak seperti dibawah ini, selanjutnya kita cetak di kertas transparant, dan siap untuk di afdrug pada screen sablon;


 9. Setelah selesai disablon pada tiap-tiap warna secara manual pada kaos warna putih, hasilnya akan seperti dibawah ini;


Demikian, cara membuat desain kaos untuk diconversi menjadi film sablon manual... semoga bermanfaat


30 September 2013

Proses Sablon Manual Dengan Sistem Todong

Proses sablon manual dengan sistem todong adalah cara yang paling "primitif" untuk sebagian tukang sablon, namun masih ampuh untuk desain yang sederhana, karena kecepatan proses dan kesederhanaan sistemnya.

Proses sablon dengan sistem todong ini merupakan salah satu teknik menyablon yang mudah dan juga murah. cara ini tanpa menggunakan alat bantu presisi sama sekali. Mengapa disebut “todong”? karena untuk mengepaskan screen pada kain kaos polos hanya mengandalkan ketelitian dan ketajaman mata saja. Cara ini banyak digunakan pada waktu dulu, tetapi untuk jaman sekarang sepertinya sudah jarang yang menggunakannya, karena alat penepat sablon sekarang ini murah harganya, tidak seperti dulu. ALat bantu yang umum dipakai untuk menggantikan proses sistem todong ini bervariasi mulai dari frame kayu, frame kayu presisi, frame besi, meja presisi, sampai mesin rotary.

Ada 2 cara yang biasa dipakai untuk menyablon kaos menggunakan teknik todong ini, yang pertama adalah dengan cara mengandalkan bentukan hasil afdruk screen dan yang kedua adalah dengan menggunakan tanda "Cros"

1. Cara bentukan hasil afdruk screen;
Cara ini biasa digunakan untuk sablon kaos polos yang berwarna putih atau kaos warna terang, dan menggunakan tinta Externder, cara menyablonnya urutannya terbalik dimulai dari warna hitam atau warna gelap dan selanjutnya sesuai dengan urutan warna sampai yang terakhir warna paling terang, menggunakan tinta Extender karena pada warna hitam tidak terpengaruh apabila ditimpa dengan warna terang,

Contoh gambar menyablon menggunakan sisten ini;

misal gambar sepeti dibawah ini;


Urutan dalam menyablon seperti terlihat urut warna dari kiri ke kanan;


2. Cara dengan menggunakan tanda "Cros";
Tanda "Cros" yaitu tanda yang ditempatkan pada screen sablon, agar saat menggunakan screen bergantian bisa tetap tepat pada posisi yang dikendaki. Bentuk cros itu bisa menggunakan isolasi kertas. Kebanyakan orang yang menggunakan cara ini biasanya memanfaatkan isolasi kertas untuk ditempel di kaos jadi dan kemudian digunakan sebagai tempat untuk menyablonkan tanda cros-nya, dengan demikian dimaksudkan agar setelah proses sablon selesai isolasi kertas dapat dilepas dan tidak akan muncul bekas register di kaos yang dikerjakan. Cara ini biasa dipakai untuk sablon kaos warna gelap yang menggunakan tinta Rubber (karet)

Contoh gambar menyablon menggunakan sisten ini;

misal gambar seperti dibawah ini;


Urutan dalam menyablon seperti terlihat urut warna dari kiri ke kanan dan setiap film yang terbentuk pada screen ada tanda cros;


Demikian sekelumit tentang proses sablon manual dengan sisten todong, semoga bermanfaat...

Sumber : Teknik Sablon

30 August 2013

Membuat Pasta Extender Sendiri


Pasta atau Tinta Externder disebut JUGA Tinta Medium yang berbasis air, pasta ini biasa dipakai pada jenis kain warna terang, proses penyablonannya dimulai dari warna gelap dulu dan selanjutnya ke warna terang. Extender apabila telah di campur dengan pewarna maka tidak bisa tahan lama, tanda kerusakan adalah pasta mulai mencair, apabila dipakai akibatnya akan luntur;

Bahan untuk membuat Paste Externder;

BINDER = 1/2 LITER
EMULSIFIR = SECUKUPNYA
MINYAK TANAH / TERPIN = 1 LITER
AIR = 1 LITER
FIXS = 5 CC
PRINTOL = 10 CC

Cara Membuat;
  1. Tuang BINDER kedalam wadah plastik (ember)
  2. Masukkan MINYAK TANAH / TERPIN 
  3. Sambil diaduk tuang sedikit demi sedikit EMULSIFIR aduk apabila belum mengental tambah lagi sedikit, hingga mendapatkan kekentalan yang dibutuhkan.. 
  4. Sambil diaduk tuang AIR  kemudian masukkan FIXS dan PRINTOL.

nah sekarang siap untuk dipakai. 

sumber : cak roes art


29 August 2013

Software Portable Untuk Menghitung Potongan Kertas

Bagi MasBro yang bergelut di dunia percetakan, aku unggah software penghitung kertas. Software ini sangat berguna bagi sampeyan yang ingin menghitung kertas dengan sangat cepat. 

Dengan software ini kita hanya tinggal memasukkan ukuran plano kertas dan ukuran potong / cetak dalam ukuran cm, tinggal tekan "GENERATE " maka jumlah potongan akan tampil dengan cepat. 




Alat ini sangat berguna bagi Sampeyan dalam menentukan jumlah kertas plano yang harus dibeli, Software portable hanya 213 KB saja, yang tertarik bisa sedot dibawah ini;



Standar Ukuran Kertas dan Cara Menghitung Potongan

Dalam dunia percetakan dan Persablonan (khusus kertas hehehe..), dibagi menjadi 2 yaitu Ukuran Plano dan ukuran kertas jadi,

Ukuran Plano adalah ukuran kertas yang belum dipotong. Ukuran kertas jadi adalah ukuran kertas yang sudah selesai dipotong, disesuaikan dengan kebutuhan cetakan. 



Ukuran plano berbeda antara satu jenis dengan yang lainnya. Ukuran Plano standar yang terkecil dimulai dari;
  1. Ukuran 61 x 86cm, jenis kertas BC (brief card) dengan gramatur 150 - 160gr.
  2. Ukuran 65 x 100cm, jenis kertas HVS, NCR, Art Paper atau biasa disingkat AP (Jenis kertas untuk majalah / brosur, leaflat, dll)
  3. Ukuran 65 X 91cm, jenis kertas HVS dan Art Paper.
  4. Ukuran 79 x 109cm, hampir semua jenis kertas mempunyai ukuran ini, mulai dari HVS, Art Paper, Fancy, dll. Gramaturnya mulai dari 60gr - 400gr.
  5. Ukuran 90 x 120cm, hanya ada pada beberapa jenis kertas saja. Diantaranya yaitu kertas Samson, Kising (kertas kopi warna coklat) biasa untuk cover buku-buku Nota dan sejenisnya, serta untuk bungkus.
Berikut adalah standar ukuran plano yang biasanya banyak dijual di pasaran :

KERTAS
  1. HVS : 65 x 100cm dan 79 x 109cm
  2. Art Paper : 65 x 100cm dan 79 x 109cm
  3. Doorslag : 44 x 69cm
  4. Kertas Gambar : 61 x 86cm
  5. Kertas Kraft : 65 x 100cm
  6. Samson Kraft : 90 x 120cm dan 79 x 109cm
KARTON
  1. Karton BC : 61 x 86cm
  2. Art Karton : 65 x 100cm dan 79 x 109cm
  3. Karton Bufallo : 79 x 109cm
  4. Linen Karton : 79 x 109cm
  5. Duplex Karton : 79 x 109cm
  6. Hammer, Hawai, Concorde, Orien, Peacock, Jasmine : 79 x 109 (jenis ini biasanya dipakai untuk kertas undangan)
BOARD 
Board adalah Karton tebal, yang warnanya coklat/kuning, ada sebagian teman yang menamakan kertas ganjel, karena biasa dipakai untuk landasan/atau tatakan pada saat memotong kertas.
  1. Board Lokal : 63,5 x 79 cm dan 64 x 74 cm
  2. Board Import : 70 x 100 cm dan 75 x 100 cm
Kertas karton tebal (Board), satuan yang dipakai adalah:
  1. Board No.18, Tebal = 4,3 mm, isi per pak = 18 Plano
  2. Board No.20, Tebal = 3,8 mm, isi per pak = 20 Plano
  3. Board No.30, Tebal = 2,5 mm, isi per pak = 30 Plano
  4. Board No.40, Tebal = 2,0 mm, isi per pak = 40 Plano
  5. Board No.50, Tebal = 0,7 mm, isi per pak = 50 Plano
  6. Board No.60, Tebal = 0,4 mm, isi per pak = 60 plano

LINEN : 1 rol = 1,2 x 16,5 meter

Standar ukuran jadi kertas yang umum dipasaran adalah;
1. Berdasarkan Satuan Internasional. pada ukuran ini, dimulai dari angka "0", dan angka selanjutnya berarti setengah dari ukuran angka diatasnya.

Ukuran A
  • A0 = 841 x 1189 mm
  • A1 = 549 x 841 mm
  • A2 = 420 x 594 mm
  • A3 = 297 x 420 mm
  • A4 = 210 x 297 mm
  • A5 = 148 x 210 mm
  • Ukuran B —> B0 = 1000 x 1414 mm, dst.
  • Ukuran C —> C0 = 917 x 1297 mm, dst
  • Ukuran D —> D0 = 771 x 1090 mm, dst
2. Berdasarkan Standar 16″ (PxL)
  • Ukuran Post : 44×56 cm
  • Ukuran Royal : 50×65 cm
  • Ukuran Letter : 21,5 x 27,9 cm
  • Ukuran Folio : 21,5 x 33 cm
  • Ukuran Double Folio :33 x 43 cm
Dalam prakteknya, akan memerlukan ketelitian dan kecermatan pada saat memotong kertas plano ke ukuran jadi, karena hal itu akan mempengaruhi harga dari produk. Selain itu, perhitungan memotong kertas ke ukuran jadi disesuaikan dengan mesin cetak yang akan digunakan. berikut  contoh pemilihan untuk ukuran jadi kertas berdasarkan aplikasi/penggunaan produk akhir.

Contoh:
untuk cetakan Surat Jalan / Nota / Kuitansi / Tanda Terima, umumnya produk akhir berukuran 1/2 atau 1/4 folio. Jika product akhir memakai type carbonless (tanpa karbon), paling cocok menggunakan kertas ukuran jadi folio, dan di cetak di mesin Toko 810/820. Jika produk akhir akan menggunakan karbon manual, paling cocok mengunakan ukuran jadi double folio, dan dicetak menggunakan mesin Oliver 58.

Bagaimana cara menghitung kebutuhan kertas ?
Agar lebih mudah, berikut contoh soal tanya jawab;

Soal;
Mr. Warno atau lebih dikenal dengan panggilan Cak Warno mendapatkan order undangan 1000 lebar, ukuran undangan 20 x 28 cm, dengan bahan kertas BC pink (uk. Plano : 61 x 86 cm), Berapa plano kertas yang harus dibeli untuk order undangan tersebut ?

Jawab; 
ukuran plano 61 x 86
Ukuran jadi 20 x 28
quantity order 1000 lembar
Cara perhitungannya sebagai berikut:

Bagi silang antara ukuran plano dengan ukuran jadi kertas.
Opsi 1


Opsi 2


Dari hasil perhitungan diatas, pilih opsi bagi hasil yang paling besar yaitu 9, artinya bila ukuran plano 61 x 86 dipotong menjadi ukuran 20 x 28 maka hasilnya 9 lembar undangan jadi. Selanjutnya bagi quantity order dengan hasil pembagi yang paling besar tadi.


Jadi kebutuhan kertas = 112 plano.

Jangan lupa tambahkan insheet (tambahan kertas untuk antisipasi hasil cetak reject), misalkan ditambahkan 8 plano sehingga pembelian kertas menjadi 120 plano.

Demikian. semoga bermanfaat bagi teman yang mau bisnis percetakan...

Oya... kalau MasBro gak mau repot dan sampeyan dirumah punya komputer ini ada Software Portable untuk menghitung potongan kertas, hasilnya cepat dan akurat, sampeyan bisa Download disini!


25 August 2013

Meja Afdruk Film Sablon

Proses penyinaran screen pada afdruk film sablon, ada 2 cara, yaitu penyinaran dengan bantuan sinar matahari dan sinar lampu.

1. Menggunakan Sinar Matahari.
dengan menggunakan sinar matahari mempunyai kelebihan proses penyinaran yang relatif cepat, sedang kelemahannya, yaitu keterbatasan waktu dan cuaca. Jika sedang dalam keadaan cuaca mendung atau musim hujan, atau malam hari kita tidak bisa melakuakn proses afdruk film sablon. 

2. Menggunakan penyinaran  lampu. 
Lampu yang digunakan biasanya lampu neon TL bisa juga lampu pijar biasa, penyinaran memakai lampu tidak terbatasi oleh kendala cuaca jadi cara ini akan lebih efektif, sehingga kita bisa melakukan afdruk pada malam hari. Meski begitu tetap ada sedikit kelemahan juga, kinerja akan terganggu jika ada pemadaman listrik.... hehehe....

Dari kedua cara tersebut di atas, kurang lebih mempunyai banyak kesamaan pada proses afdruk film sablon, hanya waktu penyinaran saja yang berbeda, pada penyinaran matahari memakai hitungan detik sedang penyinaran dengan lampu memakai hitungan menit.

Berikut ini sketsa meja lampu sederhana untuk afdruk yang aku gunakan setiap hari, sampeyan juga bisa buat sendiri mas-e;



Tampak Atas


Tampak Samping


Perspektif


Pada saat proses afdruk sama dengan proses penyinaran matahari, hanya saja posisi screen menghadap kebawah kearah sinar lampu. Meja afdruk ini bisa juga difungsikan untuk meja sablon dengan ditambahi  catokan, dan sampeyan tidak perlu kwatir meskipun tidak ada penutup disamping-sampin meja hasil afdruk-an sampeyan akan tetap akurat.

Atau sampeyan kalau kurang yakin dengan meja yang terbuka, bisa pakai tutup dari triplek, seperti gambar dibawah ini;


Gambar Meja Afdruk
yang ditutup samping2nya dengan triplek


Cara afduk menggunakan meja lampu tersebut diatas Masbro bisa intip disini !!. Demikian, semoga bermanfaat.


18 August 2013

Ukuran Kertas



SERI A
  • A0 = 84,1 x 118,9 cm
  • A1 = 59,4 x 84,1cm
  • A2 = 42,0 x 59,4cm
  • A3 = 29,7 x 42,0cm
  • A3+ = 31,8 x 48,0cm
  • A4 = 21,0 x 29,7cm
  • A5 = 14,8 x 21,0cm
  • A6 = 10,5 x 14,8cm
  • A7 = 7,4 x 10,5cm
  • A8 = 5,2 x 7,4cm
  • A9 = 3,7 x 5,2cm
  • A10 = 2,6 x 3,7cm
Ukuran kertas pada Seri A biasa digunakan untuk percetakan umum dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi.

SERI R
  • 2R = 6,0 x 9,0cm
  • 3R = 8,9 x 12,7cm
  • 4R = 10,2 x 15,2cm
  • 5R = 12,7 x 17,8cm
  • 6R = 15,2 x 20,3cm
  • 8R = 20,3 x 25,4cm
  • 8R+ = 20,3 x 30,5cm
  • 10R = 25,4 x 30,5cm
  • 10R+ = 25,4 x 38,1cm
  • 11R = 27,9 x 35,6cm
  • 11R+ = 27,9 x 43,2cm
  • 12R = 30,5 x 38,1cm
  • 12R+ = 30,5 x 46,5cm
Ukuran ini biasa digunakan untuk kertas Foto atau kertas untuk mencetak foto. 

SERI F
  • F4 /Folio = 21,0 x 33,0cm
Biasa digunakan untuk fotocopy dan perkantoran. Yang paling sering digunakan adalah F4 atau orang lebih suka menyebutnya Folio.


22 July 2013

Teknik Sablon Discharge (Sablon Cabut Warna)

Sablon discharge atau sablon cabut warna adalah sablon yang tintanya menghilangkan warna dari kaos, dan akan mengganti warnanya sesuai dengan warna tintanya. Tinta sablon Discharge adalah tinta berbasis air (water based) yang diformulasikan untuk menonaktifkan zat warna yang digunakan pada kain alami. Hasil sablon dengan teknik discharge ini sangat lembut terlihat seperti warna kain kaos alami.

Tinta sablon discharge ini cocok dipakai pada kaos polos berbahan katun 100% warna gelap. Pada kain katun 100% akan dihasilkan cetakan warna sablon discharge yang menyatu dengan baik dan akurasi warna yang sangat bagus. Tinta untuk sablon discharge ini tidak cocok pada kain sintetis yang banyak mengandung polyester. Hasil cetakan dari tinta discharge sangat lembut di tangan dan tinta ini meresap serta menyatu ke dalam serat kain. Tidak seperti sablon rubber yang seperti meletakkan tinta pada permukaan kain.

Namun demikian tidak semua warna kain bisa dilakukan sablon cabut warna ini. Ada beberapa warna yang sulit dicabut dari kain, diantaranya adalah warna biru, ungu dan hijau. Untuk kain yang memiliki warna tidak terlalu terang masih bisa digunakan untuk teknik sablon discharge. Bila anda ingin menyablon kain warna putih maka penggunaan pigmen warna putih dapat digunakan untuk teknik ini meskipun warna kain tidak aka tercabut 100% dan akan menghasilkan efek seperti 2 lapisan warna putih dengan salah satu lapisan akan terlihat lebih buram.

Dikarenakan tinta discharge ini menggunakan bahan kimia ZFS (Zinc Formaldahyde Sulfoxylate) maka pakaian hasil sablon discharge ini harus dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai. Karena zat ini bisa menimbulkan iritasi pada mata dan kulit.


Contoh Sablon Discharge pada kaos polos

Kelebihan dari sablon discharge adalah:
  1. Hasil sablon sangat lembut
  2. Warna yang dihasilkan lebih indah alami
  3. Pengerjaannya yang relatif mudah
  4. Sangat bagus untuk menyablon pada pakaian warna gelap
  5. Teknik yang unik dalam menyablon
Kelemahan Sablon Discharge:
  1. Sulit dilakukan untuk menyablon desain yang full color
  2. Teknik sablon ini tidak cocok untuk desain yang tingkat kedetailannya tinggi atau pada desain yang memiliki bagian-bagian yang halus.
  3. Akurasi untuk mencocokan denagn masing-masing warna desain sangat sulit.
  4. Tidak bekerja dengan baik pada semua warna, seperti warna biru dan ungu.
  5. Tidak diaplikasikan pada semua jenis kain, yang terbaik adalah kain atau kaos polos yang berbahan katun 100%.
Tambahan :
  1. Teknik sablon discharge yang pertama harus diperhatikan adalah bahan. Jenis celupan bahan harus reaktif. Maka saat beli bahan ke toko, bilang beli bahan yang raktif. Sebab kalau pewarna kain sulfur hasil discharge tidak akan maksimal dan cenderung gagal.
  2. Jenis cat nya bisa pakai extender, lalu diberika obat discharge-nya kalau di Bandung biasa pakai namanya ordoles. Cukup 3 persen. Campurkan dan aduk dengan rata, ingat tinta yang sudah dicampur ordoles hanya mampu bertahan 4 jam untuk hasil yang maksimal
  3. Pengeringan saat di meja sablon jangan terlalu kering oleh hairdryer atau hot gan, justru harus cenderung masih basah catnya. System pengeringannya adalah saat cat masih basah lalu hot pres dengan panas 160 derajat selama 30 detik. Dimana obat discharge akan beroksidasi dengan bahan yang reaktif

YOUTUBE




Semoga bermanfaat


Jenis Bahan Kain untuk Kaos Oblong


1. KATUN COMBED (20s, 24s, 30s)
Bahan katun combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain Combed memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus, rata dan rapih. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasinya (gr/m2). Ada combed 20s, 24s, 30s. hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain 20s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 30s memiliki ketebalan yang paling tipis. Kain Combed 20s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika digunakan, harganya juga tidak mahal.

2. CARDET (20s, 30s) 
Dibandingkan dengan kain combed, kain cotton cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Kain cardet merupakan kain KW1 nya kain combed sehingga Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. karena harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, bahan cotton cardet sering digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah, misalnya untuk kaos pabrik, seragam buruh, dan juga kaos oblong olahraga.

3. POLYESTER dan PE 
Polyester sesuai namanya, merupakan bahan serat sintetis yang terbuat dari bahan ester (dalam hal ini hasil sampingan minyak bumi dan dibuat bahan berupa serat fiberpoly). Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat sehingga sangat panas ketika dipakai.

4. TC (TETERON COTTON)
Seiring dengan kemajuan teknologi, terpengaruh juga teknologi pengolahan bahan kain. Banyak bahan kain hasil dari penggabungan katun dan Polyester, salah satunya adalah TC. Jenis bahan ini merupakan campuran dari 35% cotton combed dan 65% polyester. TC ini seperti PE, terasas panas ketika memakainya karena kurang bisa menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan ini lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai.

5. VISCOSE
Viscose biasa juga disebut rayon. Sebuah bahan serat sintesa celulosa organic (buatan manusia) yang biasa digunakan sebagai bahan kain. Teksturnya memiliki kesamaan dengan tekstur kapas. Viscose biasanya digunakan untuk menambahkan kenyamanan pada serat sintesis dan juga menambah kecerahan warna. Serat Viscose mempunyai tahanan kelembaban yang lebih tinggi, kecemerlangan warna yang lebih baik dan lebih lembut dibanding kapas. Namun kain ini terkesan mewah, sehingga harganya mahal dan jarang tersedia di pasaran.

6. CVC ( COTTON VISCOSE)
Jenis bahankaos ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

7. HYGET
Jenis bahan ini terbuat dari plastic dan sangat tipis, oleh karena itu harganya sangat murah. Namun bahan ini, bisa dibilang kurang layak dan nyaman untuk dijadikan kaos. Biasanya pembuatan kaos dengan bahan ini dilakukan jika ingin membuat kaos dengan jumlah massal tetapi dana yang tersedia tidak terlalu banyak. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai.


29 May 2013

Kain Screen Sablon dan Kegunaannya

Screen berfungsi sebagai perantara tinta sablon ke media sablon. Screen sablon terdiri dari rangka (bingkai) dan kain kassa (kain screen). Rangka atau bingkai yang umum atau yang biasa dipakai oleh tukang sablon terbuat  dari kayu, sebaiknya rangka/bingkai terbuat dari bahan yang stabil, tidak mudah susut, kuat ringan, dan tahan terhadap zat kimia. Aluminium sangat baik digunakan untuk screen ukuran besar yang biasa dipakai untuk produksi masal seperti sablon spanduk. Untuk bingkai kayu kita gunakan kayu yang benar-benar kering sehingga tidak mudah susut, kuat dan ringan. Salah satu kayu yang baik diguanakan adalah kayu jati. Kayu ini kuat, tahan terhadap zat kimia.


Dibawah ini adalah berbagai macam ukuran screen dan kegunaannya, ukuran screen biasa disebut Thick disingkat T yaitu kerapatan pada anyaman benang-benang screen.

Screen  T 48
Screen kasar ini memiliki lubang pori-pori cukup besar, sehingga mampu menyalurkan tinta dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal. Biasa digunakan untuk media handuk, selimut, karpet, karung, aku sendiri biasa menggunakan  48 T untuk blok/dasar pasta rubber putih pada kaos warna gelap.

Screen  T 61
Ukuran ini lubang pori-porinya juga lumayan besar maka baik digunakan untuk sablon pasta rubber/karet pada warna kedua pada kaos, juga biasa dipakai sablon dengan teknik foaming (sablon untuk mendapatkan ketebalan tertentu),  juga baik untuk sablon lem stiker.

Screen  T 77
Digunakan untuk menyablon kaos dengan menggunakan tinta Extender terutama untuk desain yang besar, baik juga digunakan untuk membuat spanduk.

Screen  T 90
Digunakan untuk menyablon kaos dengan tinta Extender terutama untuk desain yang kecil atau desain raster, baik juga digunakan untuk kain tekstil yang bertekstur halus seperti kain saten, peles dan sutera.

Screen  T 120
Digunakan untuk menyablon karton, seng, kayu, kulit, dan kayu. karung plastik (glangsi)

Screen  T 150
Digunakan untuk sablon kertas daya serap tinggi, seperti kertas Hammer, Hawai yang biasa digunakan untuk undangan.

Screen  T 165
Screen ini tergolong screen dengan lubang pori-pori halus, biasa untuk sablon kertas dengan daya serap rendah, baik juga untuk sablon plastik, logam dan kaca.

Screen  T 180
Biasa digunakan untuk mencetak plastik dan bahan-bahan yang bertekstur sangat halus.

Screen  T 200
Biasa digunakan untuk mencetak pada media plastik, kaca dengan teknik raster.

Demikian sekelumit tentang kain screen dan kegunaannya, semoga bermanfaat.


30 April 2013

Cara Membuat Spanduk dengan Cetak Sablon

Ada pertanyaan dari seorang sahabat pada kolom komentar beberapa waktu lalu, seperti ini pertanyaannya;
mas, sekali2 tampilkan cara membuat spanduk donk?????
Pada tutorial kali ini yang kita bahas tentang membuat spanduk dengan cara di cetak Sablon;

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  1. Meja papan ukuran 150 x 800 cm
  2. Midangan Screen ukuran 120 x 750 cm
  3. Rakel yang panjangnya 120 cm
  4. Pasta (Extender) + Pewarna
  5. Cutter
  6. Kain Tetron warna putih  lebar 90 atau 115
Caranya :
Ada 3 cara untuk membuat master/film untuk keperluan pembuatan spanduk. Pertama-tama kita desain melalui computer, disini kita mendesain dengan CorelDRAW, kita buat sesuai dengan ukurannya, misalnya kita akan buat spanduk seperti gambar dibawah ini dengan ukuran 1m X 7m;


Kita setting gambar, untuk menghemat tinta printer kita jadikan outline saja dengan cara seleksi objek text klik pilihan tanda X pada Color Palette dan untuk menampilkan outline klik kanan pada pilihan warna hitam pada Color Palette;
Cara 1 : Membuat film dengan cara di Print dengan printer standard
Siapkan kertas ukuran A4, atur menu Print, rubah ukuran kertas menjadi A4, pada tab Layout > beri tanda centang pada Print tiled pages;


Dan klik Preview, sehingga tampilan akan seperti gambar dibawah ini, kalau sudah dirasa benar preview-nya selanjutnya klik tombol Print satu kali saja untuk proses mencetak keseluruhan, setelah proses mencetak selesai, sambung kertas dengan cara direkatkan satu persatu kertas dengan lem, selanjutnya di cutting (plong) menggunakan cutter;


Cara 2 : Membuat film dengan menggunakan Proyektor.


Bahan yang kita gunakan adalah Plastik mika/astralon, potong sesuai dengan ukuran yang ditentukan dan rekatkan di dinding menggunakan solatip, kemudian desain yang sudah kita buat tadi sorot ke plastik mika/astralon yang sudah di rekatkan didinding dengan skala sesuai dengan ukuran yang kita harapkan, selanjutnya jiplak outline text tulisan dengan spidol permanent warna hitam, setelah selesai proses menjiplak kita cutting (plong) plastik mika/astralon menggunakan cutter;


Cara 3 : Membuat film dengan menggunakan Plotter.


Cara ini lebih efisien karena astralon langsung kita cetak menggunakan astralon dengan ukuran yang sebenarnya, setelah selesai proses cetak, plastik mika astralon langsung kita cutting (plong);

Setelah selesai, siapkan kain titron putih yang sudah dipotong sesuai ukuran diatas meja ukuran 150 X 800, taruh film yang sudah di cutting (plong) tadi diatas kain, selanjutnya midangan kain screen (kain saring) letakkan diatas dan beri lem kastol pada pojok-pojoknya dan tempat-tempat yang dirasa perlu, dan proses pra cetak selesai, langkah selanjutnya kita bisa memulai proses pembuatan spanduk spanduk, warna blok kita dahulukan, disini kita akan membuat blok warna kuning, tuangkan pasta yang sudah di campur pewarna kuning pada salah satu sisi midangan screen dan pesut menggunakan rakel ukuran yang lebih lebar dari lebar kain;


Begitu juga dengan warna kedua yaitu warna hitam, lakukan seperti langkah diatas;


Hasil akhir akan seperti gambar dibawah ini, biarkan beberapa saat sampai kain yang sudah di cetak / disablon benar-benar kering;


Langkah terakhir untuk finishing kita jahit pinggir kain berbentuk kolong untuk menempatkan kayu sebagai tempat mengikat tali;

Catatan:
"Apabila kita mencetak 1-5 spanduk kita bisa menggunakan kertas sebagai master film-nya, tapi apabila kita akan mencetak partai besar, kita wajib menggunakan plastik mika/astralon karena apabila kita istirahat screen bisa dicuci untuk dilanjutkan pada hari berikutnya"
Demikian tutorial singkat membuat spanduk dengan cara cetak sablon, semoga bermanfaat;